Cekidot langsung dah ke ^_^
1. Danau Kakaban
Danau Kakaban, adalah air laut yang terperangkap di Pulau Kakaban, ditambah dengan air dari dalam tanah dan air hujan sejak 2 juta tahun lalu. Danau Kakaban merupakan danau prasejarah yaitu zaman peralihan Holosin. Luasnya sekitar 5 km², berdinding karang terjal setinggi 50 meter, yang mengakibatkan air laut yang terperangkap tidak lagi bisa keluar, menjadi danau. Secara administratif, Danau Kakaban termasuk wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Karena perubahan dan evolusi yang cukup lama oleh air hujan dan air tanah, air danau ini kemudian menjadi lebih tawar dibandingkan laut yang ada di sekitarnya. Perubahan ini berdampak juga pada adaptasi fauna laut yang ada di dalam danau itu. Ubur-ubur misalnya, karena terbatasnya makanan, akhirnya beradaptasi dengan melakukan simbiose mutualistis dengan algae. Algae adalah penghasil makanan dan harus memasak makanan dengan bantuan sinar matahari. Selama ribuan tahun danau di tengah laut ini tentu saja menciptakan suatu ekosistem tersendiri yang sangat unik.
Danau unik ini memiliki empat jenis ubur-ubur, salah satunya adalah ubur-ubur jenis Cassiopea. Cerita simbiosis ini sangat menarik. Ubur-ubur Pulau Kakaban, menempatkan algae pada bagian kakinya, karena ganggang berkepentingan untuk mendapatkan matahari sebagai sarana melakukan fotosistesa, sang ubur-ubur akhirnya berjalan terbalik, dengan kaki ke atas dan kepala ke bawah.
Cara berjalan yang unik inilah yang menarik para ilmuwan dan penyelam untuk mengetahui evolusi terhadap fauna laut yang akhirnya berperilaku aneh demi mempertahankan hidup mereka. Catatan para penyelam juga memberikan gambaran, hewan-hewan yang ada di danau ini mempunyai cahaya lebih berwarna warni ketika hari semakin gelap. Diduga, pada danau ini banyak akan dijumpai jenis-jenis baru. Ubur-ubur jenis Cassiopea yang berada di dalam Danau Kakaban, Pulau Kakaban.
Selain ubur-ubur, ada 8 spesies ikan yang menghuni danau dengan kedalaman kurang lebih 11 meter ini. Empat spesies yang paling utama adalah serinding (Apogon lateralis), puntang (Exyrias puntang), coral fry (Antherinomorus endrachtensis) dan ikan jarum (Zenarchopterus dispar). Di dunia, tempat seperti ini hanya dijumpai di Danau Ubur-ubur Palau, Kepulauan Micronesia di kawasan Tenggara Laut Pasifik. Dengan demikian Pulau Kakaban merupakan satu-satunya pulau di Indonesia yang mempunyai danau di tengahnya.
Selain itu di pinggiran pantainya juga tumbuh hutan bakau, yang dihuni oleh banyak jenis kepiting, teripang, dan ular laut. Banyak sekali jenis-jenis hewan yang belum diidentifikasi di kawasan ini. Dr. Thomas Tomascik, seorang ahli kelautan berkebangsaan Kanada, mengatakan Pulau Kakaban merupakan surga kekayaan biologi yang ada di Indonesia. Misteri bagaimana hewan dan tumbuhan yang terisolasi dalam danau ini merupakan salah satu obyek yang sangat diminati oleh ilmuwan untuk diungkap. Karena itu laut ini memang pantas menjadi obyek konsevasi alam yang harusnya dilindungi dan dilestarikan.
Salah satu ungkapan yang menarik, bagaimana misalnya ada hewan-hewan laut yang sekarang tetap saja survive padahal kesadahan air di dalamnya sudah berubah total. Pulau Kakaban dalam bahasa daerah adalah pulau yang "memeluk"'. Jadi Pulau Kakaban artinya "sebuah pulau yang memeluk danau", termasuk di dalamnya adalah flora dan faunanya yang penuh keunikan.
Jika Anda lihat di peta (atau tampak atas) maka nampak Pulau Kakaban ini berbentuk seperti angka “9”, dengan luas sekira 774,2 hektar. Angka “9” ini merupakan gugusan atol di atas permukaan laut yang terbentuk jutaan tahun lalu. Kemudian, selama beberapa ribu tahun terjadi proses pengangkatan akibat adanya tekanan geologis. Hal ini menjadikan atol naik di atas permukaan laut dengan ketinggian sekira 50 m lalu membuat sejumlah air laut terperangkap hingga membentuk danau air laut (laguna). Danau ini dikenal dengan nama Danau Kakaban.
Dalam bahasa Suku Bajo, kakaban berarti memeluk. Penamaan ini berkaitan dengan bentuk fisik Pulau Kakaban dimana atol di bagian utara 'memeluk' laguna dan terpisah dari air laut sekitarnya. Danau di tengah laut ini begitu indah berwarna biru kehijauan jernih. Di sekeliling danau tersebut tumbuh rimbun pohon-pohon bakau.
Keberadaan Danau Kakaban adalah salah satu alasan utama wisatawan berkunjung ke pulau yang tak berpenghuni ini. Pasalnya, danau air payau tersebut memiliki ekositem yang unik (endemik) hasil evolusi dan melibatkan proses kimia, fisika, dan biologi yang rumit dan panjang selama ribuan tahun. Telah banyak peneliti dari dalam dan luar negeri mencoba memecahkan misteri tentang bagaimana sebuah ekosistem danau yang terisolasi dapat menjadi rumah bagi hewan dan tumbuhan endemik yang hidup di dalamnya.
Danau Kakaban mewakili bentuk kehidupan purba yang sifatnya ekstrim; hal ini diungkapkan oleh seorang peneliti Jonathan Kindon dari Institut Antropologi Biologi dan Departemen Hewan, Universitas Oxford, Inggris. Keberadaan 4 spesies ubur-ubur menjadikan Pulau Kakaban dinominasikan sebagai kawasan situs warisan dunia (world heritage) oleh UNESCO yang patut dilindungi. Kabarnya, Jellyfish Lake di Palau hanya memiliki dua jenis spesies ubur-ubur serupa. Maka tak berlebihan jika menyebut Danau Kakaban sebagai danau ubur-ubur terbesar dan paling kaya keragamannya di dunia.
Untuk menikmati wisata keindahan danau ini kita harus terjun ke dalam danau dan melingintip keindahan alam bawah danau. Di sana kita bisa berenang bersama ubur-ubur yang unik, seperti Cassiopeia / ubur-ubur yang berenang terbalik. Tidak hanya Cassiopeia yang dapat kita temui, karna di terdapat empat jenis ubur-ubur, yakni Cassiopeia Ornata, Tripedalia Cystophora, Aurelia Aurita dan Mastigias Papua. Tidak hanya itu di sana kita juga bisa melihat Anemon yang berwarna putih, Anemon ini biasanya memakan ubur-ubur yang berenang terlalu dekat dengannya sehingga tentakel dari ubur-ubur terjerat oleh Anemon.
2 Danau Labuan Cermin
Danau Labuan Cermin terletak di Desa Labuan Kelambu di Kecamatan Biduk-biduk Kalimantan Timur yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 6 sampai 7 jam dari ibukota Kabupaten Berau, Tanjung Redeb. Untuk mencapai Berau sendiri ada beberapa cara seperti yang biasa dilakukan untuk mencapai Kepulauan Derawan. Memang biasanya wisatawan yang kesini biasanya terlebih dahulu mengunjungi surga bawah laut di Kepulauan Derawan.
Bagi para traveler yang suka melancong dan gemar berwisata alam, mengunjungi Labuan Cermin, saat singgah ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan. Pesona danau yang berada di Kampung Biduk-biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ini terbukti memiliki sejuta kekayaan biota laut. Uniknya, danau yang memiliki luas 2 hektare ini memiliki air dengan dua cita rasa, yakni rasa asin dan tawar.
Danau Labuan Cermin memiliki warna air danau yang hijau bening. Bahkan dari atas permukaan danau, ikan dan dasar danau bisa terlihat dengan jelas. Apalagi ketika matahari bersinar dengan sangat cerah, sinar nya mampu menembus hingga dasar danau. Itulah kenapa warga sekitar menamakan danau ini dengan embel-embel cermin.
Sekian Info nya :D ^_^ semoga ada yang minat berkunjung Kedaerah saya :D ^_^
wih keren banget pemandangannya gan
ReplyDeletewess,. saya tinggal di kaltim ini, ikut bangga lah., danaunya begitu indah :D
ReplyDeleteitu beneran danaunya sebagus itu gan ?
ReplyDeleteIya gan danau nya emang bagus ^_^ masih banyak lagi yang indah di daerah saya
DeleteKeren Jir :v
ReplyDeleteKeren amat tuh.. bangga gw ama indonesia (y)
ReplyDeletesemoga kesampean buat travelling :d :s
ReplyDeletebenarkah ini di pulau kalimantan? indah sekai tempatnya :m
ReplyDeletebermanfaat sekali coeg Thx
ReplyDeleteKunjung Balek http://iyungrozy.blogspot.com/